Fashion Show Pakaian Dalam di Surabaya Hebohkan Pengunjung


Fashion Show Pakaian Dalam di Surabaya Hebohkan Pengunjung. Menjelang hari valentine, beberapa tenant dan merek terkenal di surabaya mulai meramaikan dengan ajang Fashion Show. Salah satunya Valentine’s Day dalam fashion show sebuah merek underwear ternama dunia di Atrium Ciputra World Surabaya (CWS), kemarin (3/2).
Mengusung tema Spring Collection, lima model menampilkan keseksian Fashion Show Pakaian Dalam yang bisa dipakai ketika Hari Valentine tiba. “Seksi dari dalam itu penting,” kata Elysabet Setiarini Rahayu, operational manager PT Gilang Agung Persada, distributor busana brand internasional itu. Tak heran, dalam fashion show pakaian dalam yang singkat hanya berlangsung setengah jam itu, pengunjung mal terlihat sangat antusias. Tak segan-segan pengunjung berhenti dan memotret para model yang terlihat malu-malu dilihat dalam balutan underwear seksi.
Agar tak kentara dalam fashion show pakaian dalam ini, para model menutup bra dan CD model baru itu dengan sleep wear. Begitu banyak pengunjung, wartawan dan fotografer yang sudah menanti penampilan mereka, keempatnya malah memilih masuk dan berganti baju. “Aduh, niat tampil gak sih. Katanya fashion busana pakaian dalam, wong sudah dibungkus piyama kok masih malu,” komentar para pengunjung di Ciputra World Surabaya (CWS).
Akibatnya, banyak diantara mereka yang kecewa. Padahal penampilan para model Fashion Show Pakaian Dalam itu, bukan untuk melihat mereka secara vulgar, tapi juga untuk menilai seperti apa gaya fashion pakaian dalam ala orang Surabaya. “Kami pernah melihat di fashion yang sama di butik, beberapa tahun yang lalu. Menarik dan tidak malu-malu, pesannya sampai,” lanjut Laudia Nirwan, yang hadir bersama tiga rekannya.
Jessica Bernadette, dari PT Gilang Agung Persada, distributor sekaligus pemegang merek La Senza, sebagai anak perusahaan merek pakaian dalam internasional Victoria Secret, menyebutkan kedelapan koleksi itu terbagi dua. “Yaitu tiga bra, yang diberi nama Balconnet, Plunge, dan Demi. Plus 3 model sexy lingerie, baby doll, Merry Widow, dan bustier,” jelas Jessica.
Dari penjelasan maupun saat ditampilkan tanpa model, jenis ini bukanlah pakaian dalam berupa bra dan celana dalam yang tampil vulgar. Tapi merupakan pakaian dalam yaang lebih tertutup, dan memiliki tujuh macam cara pemakaian. Yaitu strapless atau model kemben, klasik, narrow classic, one shulder, halter, crossed dan narrow crossed. Untuk warna-warnanya, tampil dengan warna cerah. Seperti pink, merah, ungu, hijau muda, kuning, dan orange. Ada pula yang motif binatang, seperti doreng, tutul, serta motif tribal modern.
Apalagi ketika model menggunakan underwear polkadot dan pelangi yang bisa digunakan ketika Hari Valentine tiba, yang menyaksikan pun terpesona. Bahkan, ada pria yang nekat melihat dan mengejar model untuk melihat lebih dekat motif polkadot dan pelangi yang berpadu renda-renda.
Melihat ini, mata pengunjung pria yang sedikit nekad itu, para model memercepat gerak mereka untuk masuk backstage karena merasa risih. Bety -sapaan Elysabet Setiarini Rahayu- mengatakan, sentuhan polkadot dan pelangi ini memang mewarnai tren Valentine’s Day 2013. Sebab kini kesan seksi tidak lagi hanya pink atau merah saja. “Semua warna sih seksi, lihat momennya dan paduannya,” katanya.
Sehingga, warna-warnanya pun lebih beragam ada yang putih dan hitam, merah dan putih, hijau dan hitam dan lainnya. Namun yang pasti, supaya wanita lebih nyaman bahan katun dan kaos dijadikan bahan dasar underwear. (surya/radarsby, edtr:adt)
5 Comments