Harga Bawang Putih Meroket Ribuan Ton Tertahan di Tanjung Perak

Harga Bawang Putih Meroket Ribuan Ton Tertahan di Tanjung Perak. Untuk mencegah gejolak harga bawang putih yang terus melangit, Pemprov Jatim mengirim surat ke menko perekonomian, menteri perdagangan, menteri pertanian, menteri keuangan, dan kepala Bea dan Cukai agar memberikan kemudahan pengurusan izin impor pada 394 kontainer berisi bawang putih.
Ratusan kontainer ukuran 40 feet yang berisi sekitar 12 ribu ribu ton bawang putih asal China ini, kini tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, karena belum mengantongi Surat Persetujuan Impor (SPI) dan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian.
“Dari jumlah 394 kontainer ini, 110 kontainer sudah mengantongi SPI (Surat Persetujuan Impor), namun belum memiliki RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura) dari Kementerian Pertanian. Sedangkan kontainer lainnya belum mendapatkan izin keduanya. Akibatnya belum bisa dikeluarkan,” papar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Budi Setiawan ditemui setelah rapat tim ekonomi Pemprov Jatim, kemarin (34/3).
- Baca Juga: Bank Mutiara Mulai Pulih dan Membidik Pasar Mikro
- Baca Juga: Bank Jatim Menambah 180 Jaringan Layanan di tahun 2013
Menurut Budi, surat itu telah dikirimkan Selasa (12/3) lalu tidak melalui jasa kurir tapi diantar langsung oleh staf gubernur agar bisa langsung diterima menteri, atau minimal sekretaris menteri. “Dalam rapat hari ini (kemarin) ada beberapa keputusan, di antaranya mendesak pemerintah pusat agar izin impor untuk 392 kontainer bawang putih asal Tiongkok itu dikeluarkan, dan Bea Cukai memberikan izin bongkar. Pertimbangannya, saat ini terjadi keadaan darurat bawang putih sehingga harus diambil langkah cepat. Dalam satu atau dua minggu mendatang diharapkan izin sudah keluar,” papar dia.
Menurut Budi, Pemprov Jatim terpaksa mengambil langkah cepat. Ini untuk menentramkan masyarakat. Bawang putih sebagai bumbu masak sangat vital untuk mendukung industri makanan dan kuliner. Semua rumah tangga membutuhkan bawang putih. Karenanya Pemprov Jatim mengambil langkah cepat untuk mengatasi gejolak harga bawang putih.
Naiknya bawang putih memberikan kontribusi yang besar terhadap inflasi Jatim bulan Februari. Dari inflasi sebesar 0,9 persen, bawang putih memberi kontribusi sebesar 35,58 persen sedangkan bawang merah sebesar 15,37 persen. Jika harga bisa ditekan, maka inflasi bulan Maret bisa lebih rendah dari bulan Februari.
Namun kalau masih terus naik, maka inflasi Jatim bulan Maret dikhawatirkan bisa diatas satu persen. Sampai Rabu (13/3) harga bawang putih masih belum turun, namun tidak bergerak naik. Untuk di Surabaya rata-rata Rp 70 ribu per kilogram untuk jenis kating. Sedangkan jenis sinchung
Rp 58 ribu per kilogram. Karena harganya yang lebih murah, pedagang kini memilih menjual jenis sinchung. (radarsby.com/jpnn.com)