Industri Gresik Tumbuh Pesat, Lahan Produksi Tergerus 10 Hektar Pertahun

Industri Gresik Tumbuh Pesat, Lahan Produksi Tergerus 10 Hektar Pertahun. Gresik sebagai pusat pertumbuhan industri bak putri cantik yang memikat para investor. Berbagai cluster industri bermuncul dibarengi dengan tumbuh kembangnya hunian.
Setiap tahun rata-rata ada penyusutan sekitar 10 hektar lahan pertanian di Gresik. Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Gresik bahkan memprediksi angkanya lebih dari itu. “Penyebabnya jelas, karena lahan pertanian produktif banyak yang berubah peruntukannya, terutama untuk kebutuhan industri,” ungkap Sekretaris KTNA Gresik, Siswadi.
Seperti di Gresik Utara, kawasan Manyar yang ratusan hektare lahan pertanian di sana sudah berubah wujud menjadi sentra-sentra industri. Serta lahan-lahan di kawasan tengah seperti Kecamatan Cerme hingga Duduksampeyan, dan sejumlah wilayah lainnya yang juga telah banyak berubah fungsinya.
“Agar area pertanian tidak terus menyusut, harus ada upaya untuk mengendalikannya. Di antaranya dengan membuat aturan tentang peruntukan lahan, dan sejumlah aturan lain yang lebih tegas,” lanjutnya.
Selama ini memang sudah ada RTRW yang dijelaskan dalam RDTRK, tetapi itu dirasa belum cukup.
Terpisah, anggota DPRD Gresik, Abdul Qodir juga tidak mengelak tentang adanya penyusutan lahan yang terus terjadi. Namun, menurutnya sejauh ini memang ada kelebihan lahan pertanian berkelanjutan di Gresik.
Idealnya di Gresik mencapai 36 hektar perkapita, dan yang tersedia saat ini mencapai 59 hektar perkapita. “Artinya, ada kelebihan lahan pertanian berkelanjutan di Gresik baru 23 hektar perkapita,” tukasnya.
Sumber: Surya Online | Tribunnews