Komunitas Film di Kota Malang Idealis dan Potensial

Komunitas Film di Kota Malang Idealis dan Potensial. Garin Nugroho mengapreasiasi perkembangan komunitas film di kota Malang. Sutradara film Daun Di Atas Bantal ini menuturkan Malang berpotensi menjadi pusat industri film di Jatim jika komunitasnya tetap fanatik dan idealis seperti sekarang ini.
Garin optimis jika semangat untuk berkarya anak-anak Malang terus meningkat, bukan tidak mungkin Malang bisa menjadi icon film indie Indonesia. “Untuk semangat film pada anak-anak muda di Malang sudah tidak diragukan lagi. Tinggal terus berkarya dan berkarya saja,” kata Garin di sela-sela acara LA Light Indiemovie (LALIM) 2013 di Dome Theater Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (20/4/2013).
Buat para sineas muda, Garin membeberkan antusiasme, rasa ingin tahu yang besar, dan berani bereksperimen, adalah ciri pembuat film anak-anak Malang. Garin yang memberi materi workshop di LALIM yang digelar sehari ini mengatakan untuk hal teknik pembuatan film indie, anak-anak muda Malang cukup potensial.
Garin merinci, Ada 500 calon sineas masa depan Indonesia dari Malang. Bahkan ada komunitas pembuat film untuk anak-anak SD. “Ini sangat menarik dan belum saya temukan di kota manapun,” Tambahnya.
Selain Garin Nugroho, ada juga aktris berbakat Prisia Nasution. Dara cantik ini mngatakan bahwa komunitas film Kota Malang sangat bandel. Hanya bermodalkan alat seadanya, lanjut artis peraih Piala Citra ini, sudah bisa membuat film-film indie yang kuat. “Hanya saya berpesan jangan takut salah ketika membuat film. Dari kesalahan lah kita belajar,” imbuhnya.
Produser Pelaksana LALIM 2013, Rina Damayanti, mengatakan LALIM di Malang ini merupakan LALIM yang kedua dari tujuh tahun rangkaian LALIM di Indonesia. Kota Malang menjadi kota penting karena posisinya sebagai kota pendidikan, di mana banyak kaum muda penuh kreatifitas bermukim.
- Baca Juga: Film Dead Man Down, Aksi, Kriminal, dan Drama
- Baca Juga: Film Porno Pertama Dibuat 1907 di Argentina dan Prancis
Diharapkan dari kegiatan workshop-workshop semacam LALIM akan banyak melejitkan sineas muda yang potensial. “Banyak jebolan LALIM yang menjadi sineas besar. Kami berharap beberapa sineas akan datang dari Kota Malang,” pungkas Rina. (editor: abah, Source:surya)