Serangan Hama Tikus Di Gresik Mengkhawatirkan
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Agus Waluyo mengatakan, hama tikus yang saat ini mulai menyerang lahan sawah petani ada dua kategori. Dia sebutkan, kategori ringan dan kategori sedang. Menurut dia, hama semacam itu masih bisa diatasi jika dilakukan secepatnya.
“Yakni intensitas serangan tikus itu kurang dari 25 persen , namun begitu serangan tersebut tidak bisa dianggap remeh. Sebab, jika tidak segera diatasi dipastikan petani akan menderita kerugian yang sangat besar, tidak hanya ratusan ton, tapi ribuan ton akan hilang,” kata Agus, Kamis (19/7)
Dia menjelaskan, untuk menindak lanjuti mengatasi serangan hama tikus yang meresahkan petani, Pemerintah Daerah (Pemda) telah mengagendakan untuk melakukan pemberantasan tikus secara serentak di seluruh kecamatan di Gresik.
“Bupati telah mencanangkan gerakan masal pengendalian hama tikus se-kabupaten yang akan digelar di Kecamatan Wringinanom. Rencananya pagi dan sekarang sudah persiapan sekaligus sidak sembako jelang Ramadan,,” katanya
Sementara bagi para petani yang sawahnya telah dinyatakan gagal panen atau puso, Agus telah mendata kerugian para petani, dan akan segera dilaporkan ke Dinas Pertanian Provinsi Jatim. Itu agar mendapatkan bantuan.
“Setelah dari Dinas Pertanian Provisi Jatim, data itu akan dikirim ke Pemerintah Pusat. Sehinnga petani dapat secepatnya mendapat bantuan dari pemerintah.” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa serangan paling parah terdapat di Kecamatan Cerme, Benjeng, Balungpanggang serta Driyorejo. Untuk itu, sebagai antisipasi ia telah menginstruksikan kepada petani untuk melakukan pencegahan dengan cara penyemprotan pembasmi hama maupun dengan cara tradisional.
“Kami berupaya mencegah penyebaran hama dengan memberikan obat pencegah kepada sejumlah petani, selain itu juga dikendalikan dengan kegiatan ‘gropyokan’ massal atau mengusir tikus bersama-sama dengan cara pengomposan,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu petani di Dusun Wadung, Sumarlik mengatakan, serangan hama tikus yang ada di wilayahnya sudah terjadi sekitar enam bulan terakhir. Akibatnya, dari setengah hektare lahan miliknya hanya menghasilnya panen sebesar tiga kuintal, sedangkan biasanya mencapai 2,8 ton. “Yang jelas ini petani merugi puluhan juta,” ucapnya.
“Meski demikian, kita harus tetap semangat dan bersama-sama memberantas hama tikus,” katanya dalam pencanangan gerakan pembasmian hama secara massal yang dilakukan di Desa Kedunganyar Kecamatan Wringinanom.
Dalam gerakan massal itu, Sambari memberikan semangat dengan membuat perlombaan menangkap tikus bagi warga dengan hadiah sebesar Rp1juta untuk satu ekor tangkapan pertama.
“Kita harus semangat, meski target panen kita tidak terpenuhi tahun ini, dan saya telah menyediakan uang satu juta bagi warga yang hari ini berhasil menangkap tikus pertama kali,” ucapnya. md6/sbypost/foto masduki